Pada dasarnya kekuatan bahaya dikelompokan dalam bahaya mekanis, bahaya elektris, bahaya kimawi, bahaya radiasi, bahaya biologis, bahaya ergonomis dan bahaya kebakaran atau ledakan. Bahaya mekanis di lingkungan industry farmasi antaa lainnya:
Bahaya kejatuhan benda asing, contohnya diketemukan di lingkungan pergudangan. Pekerjaan material handling digudang ialah contoh Kegiatan yang berefek pada bahaya mekanis, karena itu personil gudang mesti telah mengerti serta dengan berkelanjutan melakukan safety prosedur material handling. Perlengkapan yang dipakai contohnya lifter, helm pelindung, rack dan lain-lain mesti diyakinkan penuhi standard keselamatan. Personil yang bekerja telah terbiasa serta memakai APD yang ideal. Operator lifter mesti telah menjalankan kursus serta bersertifikat dari Departemen atau tubuh berkaitan. Menggunakan APD lengkap adalah wajib untuk pekerja, misalnya sepatu safety, seragam, helm, masker wajib di gunakan ketika sedang bekerja di area yang rawan atau tinggi resiko terhadap bahaya.
Bahaya terserang sisi mesin yang berjalan. Dibagian produksi atau sisi tehnik ada mesin mesin yang dengan sisi berjalan dengan mekanis, contohnya vanbelt, roda gigi, piston, punch & Dies, tuas dan lain-lain. Pergerakan ini bisa memunculkan kemungkinan pada keselamatan operator contohnya terjepit, terpotong, tersrempet dan lain-lain. Karena itu butuh dilihat jika semua sisi mesin yang berjalan itu mesti ditutup supaya tidak membahayakan operator, jika sangat mungkin dipasang alat pengaman yang dapat mematikan mesin dengan automatis jika cover di buka. Butuh juga dikasihkan papan peringatan supaya operator sadar akan kekuatan bahaya sisi mesin yang berjalan.
Bahaya terserang uap atau cairan panas. Beberapa mesin yang yang dipakai di lingkungan produksi memakai supply steam untuk mengoperasikannya. Penyimpanan Purified Water serta Water for Injection juga memakai aliran dalam loop sistem yang dipanaskan pada suhu 70 – 90° C. Kekeliruan prosedur yang dikerjakan oleh operator atau kebocoran pada valve bisa memunculkan kemungkinan terserang cairan panas. Peletakan safety valve yang sangat dekat dengan work station bisa melukai operator yang bekerja. Pipa utility yang tidak dikasih insulasi serta penandaan yang ideal juga punya potensi memunculkan luka yang serius. Mesti dikasih peringatan yang pasti perlengkapan peralatan yang memunculkan bahaya panas contohnya hot plate dikasih tulisan “AWAS PANAS”
Bahaya bekerja diruang tertutup. Mesti ada prosedur ketat bila ada tangki yang langkah pembersihannya personil mesti masuk dalam. Yakinkan jika bahan di dalam tangki tidak ada bahan yang berbentuk toksis, serta personil bekerja diperlengkapi dengan perlengkapan yang ideal dan melakukan semua safety prosedur dengan benar, untuk pastikan hal tersebut personil itu tidak bisa bekerja seseorang diri, mesti didampingi oleh petugas lainnya dan diyakinkan prosedur LOTO (loct out tag out) telah dikerjakan dengan benar. Tetapi masih mesti diupayakan supaya langkah pembersihan semacam ini dijauhi, digantikan dengan sistem yang lebih aman contohnya cara CIP serta SIP yang tidak hanya akhirnya lebih baik juga lebih aman.
Keadaan hawa dengan kelembapan sangat rendah. Mesti ditata supaya personil yang bekerja di ruangan produksi dengan kelembapan hawa yang begitu rendah supaya dengan periodik keluar dari ruang serta minum air yang cukuplah supaya tidak alami dehidrasi.
Bahaya kebisingan. Nada mesin yang tingkat kebisingannya lebih dari 85 db peronel yang bekerja mesti memakai pelindung telinga.
Bahaya ergonomis contohnya pergerakan yang salah. Mesti dikasih pemahaman pada operator mengenai basic dasar ergonomis. Contohnya untuk mengusung beban yang sangat berat semestinya memakai lifter. Mengusung beban berat di atas 25 kg dengan punggung membungkuk bisa berefek memunculkan cedera pada punggung. Operator yang duduk terus-terusan dengan tempat meja keja sangat rendah dalam periode panjang bisa mengakibatkan pergantian bentuk tulang punggung (menjadi bungkuk) dan lain-lain.
Bahaya listrik yang diakibatkan dalam industri farmasi dibagi jadi 2 bahaya datang dari sumber listrik serta bahaya elektro statik. Bahaya yang datang dari sumber listrik biasanya dikarenakan oleh :
Instalasi yang tidak penuhi standard. Penggunaan kabel yang mutunya tidak cocok standard, pemakian kabel yang tidak cocok beban, tenaga instalatir yang tidak kompeten, sistem penyambungan yang tidak baik, skema grounding yang tidak prima ini semua begitu berefek memunculkan bahaya listrik.
Kabel yang mengelupas. Terkelupasnya kabel bisa karena disebabkan factor umur, atau sebab pergerakan mekanis contohnya terjepit atau terlipat, atau juga bisa sebab digigit oleh binatang pengerat. Untuk pada bagian produksi mesti dibiasakan buat operator dalam lakukan prosedur pembersihan mesin mesti sekaligus juga lakukan pengecekkan mesin, bila lihat kabel yang lecet atau sambungan yang kendor segra dilaporkan untuk dikerjakan perbaikan. Demikian pula petugas tehnik mesti dengan periodik lakukan pengontrolan pada instalasi listrik dari mulai gardu induk, panel, jalan distribusi sampai ke mesin.
Kebocoran pipa steam atau utility yang mengakibatkan kerusakan kabel atau panel listrik hingga berefek pada bahaya jalinan pendek atau bahaya terserang sengatan listrik.
Bahaya Electro statis. Electro statis ialah bahaya listrik yang jarang sekali diakui hingga berkesan kurang dilihat, walau sebenarnya tingkat bahaya yang diakibatkan besar sekali bahkan juga dapat fatal. Untuk tangki penyimpanan yang memiliki ukuran besar mesti diperlengkapi dengan sistem grounding yang baik, sebab proses pengeluaran isi tangki bisa memunculkan tegangan listrik statis. Demikian pula filter bag yang tidak bagus pada mesin fluid bed drayer bisa punya potensi memunculkan ledakan karena elektrostatis.
Kekuatan bahaya radiasi diantaranya :
Skema pencahayaan yang kurang atau yang sangat terang
Bahaya cahaya ultra violet pada pass box atau clean room
Radiasi cahaya leser. Beberapa industry farmasi ada yang manfaatkan technology laser contohnya untuk sistem coding pada bahan kemas. Tehnik coding dengan laser memang lebih irit akan tetapi sebab tidak membutuhkan tinta atau solvent, akan tetapi begitu berefek terjadinya bahaya kebakaran dan bahaya radiasi.
Radiasi pada proses pengelasan. Personil yang mengelas harus memakai kacamata pelindung.
Radiasi cahaya IR. Beberapa mesin diperlengkapi dengan sistem sensor yang memakai cahaya infra merah, mesti diyakinkan jika intensitas yang dipakai masih juga dalam batas aman
Radiasi cahaya X. Beberapa industry farmasi mempunyai alat pendeteksi logam atau memantau isi paket dengan perlengkapan yang memakai cahaya X. Mesti diyakinkan jika intensitas yang dipakai masih juga dalam batas aman.
Bahaya karena berhubungan dengan bahan kimia di industri farmasi diantaranya :
Bahaya terserang bahan iritasi atau korosif.
Contohnya di laboratorium QC atau R&D atau personil produksi, seringkali memakai asam kuat seperti HCL, H2SO4, HNO3 dll yang bila terpercik dapat memunculkan luka iritasi atau korosif. Karena itu butuh langkah pengamanan yang mencakup training operator supaya mengetahuai langkah bekerja yang aman dan APD yang ideal dari mulai baju, sarung tangan, dan kaca mata spesial. Dan diperlengkapi shower pembasuh mata untuk menghadapi bila ada percikan yang tentang mata.
Bahaya zat zat oksidator kuat
Bahan bahan oksidator kuat begitu beresiko, sebab tidak hanya bahan ini berbentuk korosif dapat juga punya potensi menimbulan ledakan atau kebakaran. Asam kuat seperti peroksida pekat bila menetes di meja kayu palet atau tissue dapat menumbulkan terjadinya kebakaran. Peletakan bahan bahan ini mesti diyakinkan aman serta tidak berlangsung kebocoran. Semua personil yang ikut serta mesti diberitakan langkah bekerja yang aman dengan bahan ini.
Bahaya terkena bahan beresiko. Personil produksi atau QC bisa berefek terkena bahan bahan yang beresiko. Bahan bahan yang dipakai dalam industry farmasi bila terkena dapat memunculkan masalah dari mulai yang sangat mudah contohnya alergi serta gatal gatal, sampai bahan yang sangat beresiko contohnya berbentuk karsinogenik. Karena itu tersedianya MSDS (material saftey data sheet) berbahan bahan yang dipakai dalam industry farmasi baik bahan baku, reagen, bahan penolong, pelarut ataupun desinfektan harus hukumnya, sebab ini bisa menjadi basic dalam menyusunan prosedur kerja dan aksi perlakuan bila berlangsung keadaan darurat.
Bahaya hirup atau menelan bahan beresiko. Saat lakukan kegiatannya baik personil produksi ataupun laboratorium memiliki kemungkinan menelan atau hirup bahan beresiko. Sistem diproduksi mesti di kembangkan supaya meminimalisir terjadinya debu contohnya lewat cara mengaplikasikan produksi closed sistem, tata hawa harus juga didesain supaya bila dibuat debu dapat selekasnya di hilangkan contohnya diperlengkapi dust collector pada ruang berdebu atau sistem hawa laminar hingga debu yang dibuat tidak ke arah operator.
Masker kain bukan alat perlindungan yang prima pada kemungkinan mengisap bahan kimia, masker kain cuma membuat perlindungan produk pada percikan ludah saat operator bernafas atau bicara. Bila dibutuhkan APD yang ideal mesti dipakai respirator yang diperlengkapi dengan filter hawa sama dengan kelas bahayanya.
Industri farmasi yang meningkatkan produk produk bioteknologi begitu punya potensi memunculkan bahaya kerancuan baik pada keselamatan pekerja ataupun pada lingkungan. Proses pembuatan vaksin, proses pembuatan serum dan proses biosintesis memakai bioteknologi yang jika berlangsung kegagalan sistem bisa jadi sumber kontaminan biologis. Standard yang tinggi untuk kelayakan proses baik yang tersangkut sarana serta perlengkapan, prosedur ataupun personil yang bekerja mesti diaplikasikan dengan baik serta tetap dikerjakan pelajari menjadi usaha untuk meminimalisir kemungkinan.
Sarana laboratorium yang lakukan pengujian mikrobiologi harus juga mengaplikasikan prosedur yang ketat untuk jamin keamanan pekerja serta lingkungan. Contohnya bahan bahan bekas pengujian sebelum dihilangkan mesti dikerjakan prosedur dekontaminasi terlebih dulu sebelum di kirim ke pemrosesan sampah. Penyimpanan bibit strain bakteri untuk kepentingan pengujian mesti pada tempat yang aman, dan dengan periodik mesti dikerjakan sanitasi/fumigasi.
Bahaya kejatuhan benda asing, contohnya diketemukan di lingkungan pergudangan. Pekerjaan material handling digudang ialah contoh Kegiatan yang berefek pada bahaya mekanis, karena itu personil gudang mesti telah mengerti serta dengan berkelanjutan melakukan safety prosedur material handling. Perlengkapan yang dipakai contohnya lifter, helm pelindung, rack dan lain-lain mesti diyakinkan penuhi standard keselamatan. Personil yang bekerja telah terbiasa serta memakai APD yang ideal. Operator lifter mesti telah menjalankan kursus serta bersertifikat dari Departemen atau tubuh berkaitan. Menggunakan APD lengkap adalah wajib untuk pekerja, misalnya sepatu safety, seragam, helm, masker wajib di gunakan ketika sedang bekerja di area yang rawan atau tinggi resiko terhadap bahaya.
Bahaya terserang sisi mesin yang berjalan. Dibagian produksi atau sisi tehnik ada mesin mesin yang dengan sisi berjalan dengan mekanis, contohnya vanbelt, roda gigi, piston, punch & Dies, tuas dan lain-lain. Pergerakan ini bisa memunculkan kemungkinan pada keselamatan operator contohnya terjepit, terpotong, tersrempet dan lain-lain. Karena itu butuh dilihat jika semua sisi mesin yang berjalan itu mesti ditutup supaya tidak membahayakan operator, jika sangat mungkin dipasang alat pengaman yang dapat mematikan mesin dengan automatis jika cover di buka. Butuh juga dikasihkan papan peringatan supaya operator sadar akan kekuatan bahaya sisi mesin yang berjalan.
Bahaya terserang uap atau cairan panas. Beberapa mesin yang yang dipakai di lingkungan produksi memakai supply steam untuk mengoperasikannya. Penyimpanan Purified Water serta Water for Injection juga memakai aliran dalam loop sistem yang dipanaskan pada suhu 70 – 90° C. Kekeliruan prosedur yang dikerjakan oleh operator atau kebocoran pada valve bisa memunculkan kemungkinan terserang cairan panas. Peletakan safety valve yang sangat dekat dengan work station bisa melukai operator yang bekerja. Pipa utility yang tidak dikasih insulasi serta penandaan yang ideal juga punya potensi memunculkan luka yang serius. Mesti dikasih peringatan yang pasti perlengkapan peralatan yang memunculkan bahaya panas contohnya hot plate dikasih tulisan “AWAS PANAS”
Bahaya bekerja diruang tertutup. Mesti ada prosedur ketat bila ada tangki yang langkah pembersihannya personil mesti masuk dalam. Yakinkan jika bahan di dalam tangki tidak ada bahan yang berbentuk toksis, serta personil bekerja diperlengkapi dengan perlengkapan yang ideal dan melakukan semua safety prosedur dengan benar, untuk pastikan hal tersebut personil itu tidak bisa bekerja seseorang diri, mesti didampingi oleh petugas lainnya dan diyakinkan prosedur LOTO (loct out tag out) telah dikerjakan dengan benar. Tetapi masih mesti diupayakan supaya langkah pembersihan semacam ini dijauhi, digantikan dengan sistem yang lebih aman contohnya cara CIP serta SIP yang tidak hanya akhirnya lebih baik juga lebih aman.
Keadaan hawa dengan kelembapan sangat rendah. Mesti ditata supaya personil yang bekerja di ruangan produksi dengan kelembapan hawa yang begitu rendah supaya dengan periodik keluar dari ruang serta minum air yang cukuplah supaya tidak alami dehidrasi.
Bahaya kebisingan. Nada mesin yang tingkat kebisingannya lebih dari 85 db peronel yang bekerja mesti memakai pelindung telinga.
Bahaya ergonomis contohnya pergerakan yang salah. Mesti dikasih pemahaman pada operator mengenai basic dasar ergonomis. Contohnya untuk mengusung beban yang sangat berat semestinya memakai lifter. Mengusung beban berat di atas 25 kg dengan punggung membungkuk bisa berefek memunculkan cedera pada punggung. Operator yang duduk terus-terusan dengan tempat meja keja sangat rendah dalam periode panjang bisa mengakibatkan pergantian bentuk tulang punggung (menjadi bungkuk) dan lain-lain.
Bahaya listrik yang diakibatkan dalam industri farmasi dibagi jadi 2 bahaya datang dari sumber listrik serta bahaya elektro statik. Bahaya yang datang dari sumber listrik biasanya dikarenakan oleh :
Instalasi yang tidak penuhi standard. Penggunaan kabel yang mutunya tidak cocok standard, pemakian kabel yang tidak cocok beban, tenaga instalatir yang tidak kompeten, sistem penyambungan yang tidak baik, skema grounding yang tidak prima ini semua begitu berefek memunculkan bahaya listrik.
Kabel yang mengelupas. Terkelupasnya kabel bisa karena disebabkan factor umur, atau sebab pergerakan mekanis contohnya terjepit atau terlipat, atau juga bisa sebab digigit oleh binatang pengerat. Untuk pada bagian produksi mesti dibiasakan buat operator dalam lakukan prosedur pembersihan mesin mesti sekaligus juga lakukan pengecekkan mesin, bila lihat kabel yang lecet atau sambungan yang kendor segra dilaporkan untuk dikerjakan perbaikan. Demikian pula petugas tehnik mesti dengan periodik lakukan pengontrolan pada instalasi listrik dari mulai gardu induk, panel, jalan distribusi sampai ke mesin.
Kebocoran pipa steam atau utility yang mengakibatkan kerusakan kabel atau panel listrik hingga berefek pada bahaya jalinan pendek atau bahaya terserang sengatan listrik.
Bahaya Electro statis. Electro statis ialah bahaya listrik yang jarang sekali diakui hingga berkesan kurang dilihat, walau sebenarnya tingkat bahaya yang diakibatkan besar sekali bahkan juga dapat fatal. Untuk tangki penyimpanan yang memiliki ukuran besar mesti diperlengkapi dengan sistem grounding yang baik, sebab proses pengeluaran isi tangki bisa memunculkan tegangan listrik statis. Demikian pula filter bag yang tidak bagus pada mesin fluid bed drayer bisa punya potensi memunculkan ledakan karena elektrostatis.
Kekuatan bahaya radiasi diantaranya :
Skema pencahayaan yang kurang atau yang sangat terang
Bahaya cahaya ultra violet pada pass box atau clean room
Radiasi cahaya leser. Beberapa industry farmasi ada yang manfaatkan technology laser contohnya untuk sistem coding pada bahan kemas. Tehnik coding dengan laser memang lebih irit akan tetapi sebab tidak membutuhkan tinta atau solvent, akan tetapi begitu berefek terjadinya bahaya kebakaran dan bahaya radiasi.
Radiasi pada proses pengelasan. Personil yang mengelas harus memakai kacamata pelindung.
Radiasi cahaya IR. Beberapa mesin diperlengkapi dengan sistem sensor yang memakai cahaya infra merah, mesti diyakinkan jika intensitas yang dipakai masih juga dalam batas aman
Radiasi cahaya X. Beberapa industry farmasi mempunyai alat pendeteksi logam atau memantau isi paket dengan perlengkapan yang memakai cahaya X. Mesti diyakinkan jika intensitas yang dipakai masih juga dalam batas aman.
Bahaya karena berhubungan dengan bahan kimia di industri farmasi diantaranya :
Bahaya terserang bahan iritasi atau korosif.
Contohnya di laboratorium QC atau R&D atau personil produksi, seringkali memakai asam kuat seperti HCL, H2SO4, HNO3 dll yang bila terpercik dapat memunculkan luka iritasi atau korosif. Karena itu butuh langkah pengamanan yang mencakup training operator supaya mengetahuai langkah bekerja yang aman dan APD yang ideal dari mulai baju, sarung tangan, dan kaca mata spesial. Dan diperlengkapi shower pembasuh mata untuk menghadapi bila ada percikan yang tentang mata.
Bahaya zat zat oksidator kuat
Bahan bahan oksidator kuat begitu beresiko, sebab tidak hanya bahan ini berbentuk korosif dapat juga punya potensi menimbulan ledakan atau kebakaran. Asam kuat seperti peroksida pekat bila menetes di meja kayu palet atau tissue dapat menumbulkan terjadinya kebakaran. Peletakan bahan bahan ini mesti diyakinkan aman serta tidak berlangsung kebocoran. Semua personil yang ikut serta mesti diberitakan langkah bekerja yang aman dengan bahan ini.
Bahaya terkena bahan beresiko. Personil produksi atau QC bisa berefek terkena bahan bahan yang beresiko. Bahan bahan yang dipakai dalam industry farmasi bila terkena dapat memunculkan masalah dari mulai yang sangat mudah contohnya alergi serta gatal gatal, sampai bahan yang sangat beresiko contohnya berbentuk karsinogenik. Karena itu tersedianya MSDS (material saftey data sheet) berbahan bahan yang dipakai dalam industry farmasi baik bahan baku, reagen, bahan penolong, pelarut ataupun desinfektan harus hukumnya, sebab ini bisa menjadi basic dalam menyusunan prosedur kerja dan aksi perlakuan bila berlangsung keadaan darurat.
Bahaya hirup atau menelan bahan beresiko. Saat lakukan kegiatannya baik personil produksi ataupun laboratorium memiliki kemungkinan menelan atau hirup bahan beresiko. Sistem diproduksi mesti di kembangkan supaya meminimalisir terjadinya debu contohnya lewat cara mengaplikasikan produksi closed sistem, tata hawa harus juga didesain supaya bila dibuat debu dapat selekasnya di hilangkan contohnya diperlengkapi dust collector pada ruang berdebu atau sistem hawa laminar hingga debu yang dibuat tidak ke arah operator.
Masker kain bukan alat perlindungan yang prima pada kemungkinan mengisap bahan kimia, masker kain cuma membuat perlindungan produk pada percikan ludah saat operator bernafas atau bicara. Bila dibutuhkan APD yang ideal mesti dipakai respirator yang diperlengkapi dengan filter hawa sama dengan kelas bahayanya.
Industri farmasi yang meningkatkan produk produk bioteknologi begitu punya potensi memunculkan bahaya kerancuan baik pada keselamatan pekerja ataupun pada lingkungan. Proses pembuatan vaksin, proses pembuatan serum dan proses biosintesis memakai bioteknologi yang jika berlangsung kegagalan sistem bisa jadi sumber kontaminan biologis. Standard yang tinggi untuk kelayakan proses baik yang tersangkut sarana serta perlengkapan, prosedur ataupun personil yang bekerja mesti diaplikasikan dengan baik serta tetap dikerjakan pelajari menjadi usaha untuk meminimalisir kemungkinan.
Sarana laboratorium yang lakukan pengujian mikrobiologi harus juga mengaplikasikan prosedur yang ketat untuk jamin keamanan pekerja serta lingkungan. Contohnya bahan bahan bekas pengujian sebelum dihilangkan mesti dikerjakan prosedur dekontaminasi terlebih dulu sebelum di kirim ke pemrosesan sampah. Penyimpanan bibit strain bakteri untuk kepentingan pengujian mesti pada tempat yang aman, dan dengan periodik mesti dikerjakan sanitasi/fumigasi.