Industri yang bergerak dalam sektor minyak dan gas bumi memiliki resiko tinggi disektor hulu, yakni pada kegiatan pengelolaan dan pengeboran. Selain itu pada sektor hilir yakni pada kegiatan pemrosesan dan distribusi juga memiliki resiko yang hampir sama dengan sektor hulu. Kemungkinan ini mencakup faktor finansial, kecelakaan, kebakaran, ledakan ataupun penyakit akibat kerja dan efek lingkungan. Melihat kondisi itu diperlukan suatu manajemen yang bertujuan pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada industri perminyakan.
Perubahan pengetahuan manajemen yang memengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja sudah sukses turunkan angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja pada beragam industri didunia. Selain bagian Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan, juga diperlukan segi Lindung Lingkungan (LL). K3 dan LL adalah segi organisasi bisnis yang bukan sekedar memerlukan pengetahuan mendalam akan latar belakang ataupun tatacara pengerjaannya, namun juga bagaimana perusahaan menaati ketentuan yangberkaitan dengan K3 dan LL. Pemahaman K3 dan LL ini bermula dari pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan perilaku (behaviour).
Perubahan bagian keselamatan dan kesehatan lingkungan ikuti usaha pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan yang berkepanjangan dan berwawasan lingkungan yaitu usaha sadar dan terencana yang menggabungkan lingkungan hidup termasuk sumber daya kedalam sistem pembangunan untuk menanggung kekuatan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi saat saat ini dan generasi hari esok. Untuk mendukung pembangunan berkepanjangan yang berwawasan lingkungan ini diperlukan suatu system politik yang menanggung partisipasi aktif orang-orang dalam pengambilan ketentuan, system ekonomi yang dapat membuahkan surplus dan berdasar pada kekuatan sendiri yang berlanjut, system sosial yang memberi penyelesaian pada kemelut akibat pembangunan yg tidak sesuai, system produksi yang menghormati keharusan untuk melestarikan ekologi, system tehnologi yang bisa temukan jawaban pada persoalan lingkungan yang ada dengan cara terus-terusan.
RESIKO PADA LINGKUNGAN KERJA
Kemungkinan yang terjadi dalam kesibukan kerja manusia terkait dengan peluang terjadinya kecelakaan kerja. Setiap kecelakaan tidak terjadi demikian saja, namun terdapat aspek pemicunya. Jika aspek itu dapat kita kenali, maka kita dapat melakukan mencegah maupun penanggulangan terhad kecelakaan itu. Penyebabnya utama kecelakaan yaitu :
POTENSI BAHAYA PADA KILANG MINYAK
Pada umumnya bahaya yang muncul pada kilang minyak terbagi dalam :
3. Sifat-sifat fisika : Sifat-sifat fisika adalah beberapa aspek yang bisa memengaruhi karakter bahaya suatu bahan.
4. Keselamatan dan pengamanan : Diberikan beberapa langkah keselamatan dan pengamanan : 11
a. Perlakuan dan penyimpanan : usaha keselamatan yang dilakukan jika bekerja dengan atau menaruh bahan.
b. Tumpahan dan kebocoran : usaha pengamanan jika terjadi bahan tertumpah atau bocor.
c. Alat pelindung diri : pada pernapasan, muka, mata dan kulit sebagai usaha untuk kurangi keterpaan bahan.
d. Pertolongan pertama : karena penghirupan uap/gas, terserang mata dan kulit atau tertelan.
e. pemadaman api : alat pemadam api enteng yang bisa digunakan untuk memadamkan api yang belum terlalu besar dan cara penanggulangan jika telah jadi membesar.
5. Info lingkungan : Menerangkan bahaya pada lingkungan dan bagaimana mengatasi limbah atau buangan bhan kimia baik berbentuk padat, cair ataupun gas. Termasuk di dalamnya cara pemusnahan.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BAHAYA PADA KILANG MINYAK
a. Kurangi aspek kemungkinan kebakaran dari sumber, misalnya jalinan listrik. Mencegah ini harus diperlengkapi dengan perlengkapan pemadam kebakaran yang ideal.
b. Penanggulangan kedaruratan termasuk sarana komunikasi dan medis
c. Pengawasan kesehatan dan menjaga personal hygiene yang baik selain penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat, termasuk penyediaan sarana mencegah keracunan dan pengadaan pertolongan pernapasan.
d. Mematuhi peratran K3
e. Kursus K3 untuk semua pekerja sesuai sama bagian kerja dan product masing – masing, termasuk didalamnya emergency drill.
PERSEPSI TERHADAP K3
Setiap individu condong untuk lihat dan mengerti dunia dan lingkungan sekitarnya sesuai lewat cara pandang individu tersebut. Aksi dan reaksi individu itu berdasar pada persepsinya, bukanlah atas basic fakta obyektif. Persepsi pekerja pada K3 dapat berbentuk persepsi positif maupun persepsi negatif. Persepsi positif terjadi bila pekerja merasa kalau K3 dapat memberi kenyamanan, ketenangan, kesehatan dan keamanan. Sedang persepsi negatif terjadi karena program K3 tidak bisa memberi rasa nyaman, tenteram, tenang dan aman pada pekerja. Persepsi adalah suatu sistem untuk mengatur dan menginterpretasikan sensor info yang masuk dalam badan (Halonen dan Santrock, 1999) atau persepsi 14 adalah suatu rangkaian sistem inginalan, pengorganisasian dan pengartian stimulus yang ada dilingkungan (Sternberg, 1999). Berdasar pada kondisi itu, maka diperlukan suatu kontrol bahaya yang bisa mendeskripsikan bahaya dengan cara objektif untuk semua pekerja di kilang minyak. Pengontrolan bahaya ini mencakup aktivitas internal kilang minyak ataupun aktivitas eksternal/lapangan kilang minyak. Kontrol bahaya itu mencakup :
a. House keeping yang memadai
b. Penyediaan alat keselamatan dan alat pelindung diri (APD)
c. Perawatan mesin dan instalasi kilang minyak
d. Ventilasi
PENCEGAHAN KECELAKAAN Setelah lihat sistem yang terjadi disuatu kilanh minak dan potensi bahaya yang terjadi pada kilang minyak, maka keseluruhannya mencegah kecelakaan yang diperlukan yaitu :
Perubahan pengetahuan manajemen yang memengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja sudah sukses turunkan angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja pada beragam industri didunia. Selain bagian Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan, juga diperlukan segi Lindung Lingkungan (LL). K3 dan LL adalah segi organisasi bisnis yang bukan sekedar memerlukan pengetahuan mendalam akan latar belakang ataupun tatacara pengerjaannya, namun juga bagaimana perusahaan menaati ketentuan yangberkaitan dengan K3 dan LL. Pemahaman K3 dan LL ini bermula dari pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan perilaku (behaviour).
Perubahan bagian keselamatan dan kesehatan lingkungan ikuti usaha pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan yang berkepanjangan dan berwawasan lingkungan yaitu usaha sadar dan terencana yang menggabungkan lingkungan hidup termasuk sumber daya kedalam sistem pembangunan untuk menanggung kekuatan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi saat saat ini dan generasi hari esok. Untuk mendukung pembangunan berkepanjangan yang berwawasan lingkungan ini diperlukan suatu system politik yang menanggung partisipasi aktif orang-orang dalam pengambilan ketentuan, system ekonomi yang dapat membuahkan surplus dan berdasar pada kekuatan sendiri yang berlanjut, system sosial yang memberi penyelesaian pada kemelut akibat pembangunan yg tidak sesuai, system produksi yang menghormati keharusan untuk melestarikan ekologi, system tehnologi yang bisa temukan jawaban pada persoalan lingkungan yang ada dengan cara terus-terusan.
- Berikut ini beberapa arti yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan lingkungan : Lingkungan hidup yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, kondisi, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi keberlangsungan prikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup yang lain.
- Ekosistem yaitu tatanan unsure lingkungan hidup yang disebut kesatuan utuh menyeluruh dan sama-sama memengaruhi dalam membuat keseimbangan, kestabilan dan produktivitas lingkungan hidup. 3. Daya dukung lingkungan hidup yaitu kekuatan lingkungan hidup untuk mensupport prikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
- Baku mutu lingkungan hidup yaitu ukuran batas atau kandungan makhluk hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsure pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsure lingkungan hidup.
- Pencemaran lingkungan yaitu masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain dalam lingkungan hidup oelh aktivitas manusia hingga mutunya turun sampai ke tingkat tertentu yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak bisa berperan sesuai sama peruntukannya.
- Keselamatan dan kesehatan kerja yaitu semua daya usaha atau pemikiran yang diperuntukkan untuk menanggung keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah ataupun rohaniah tenaga budayanya, untuk tingkatkan kesejahteraan tenaga kerja menuju orang-orang adil dan makmur.
- Kecelakaan yaitu suatu peristiwa yg tidak disangka dari awal mulanya dan tidak diinginkan yang mengganggu suatu sistem dari kesibukan yang sudah ditetapkan dari awal mulanya dan dapat menyebabkan kerugian baik korban manusia ataupun harta benda.
- Potensi bahaya (Hazards) yaitu suatu kondisi yang sangat mungkin atau dapat menyebabkan kecelakaan/kerugian berbentuk cedera, penyakit, rusaknya atau kekuatan melakukan manfaat yang sudah diputuskan.
- Kemungkinan (Risk) yaitu peluang terjadinya kecelakaan/kerugian pada periode waktu tertentu atau siklus operasi tertentu.
- Insiden yaitu peristiwa yg tidak dikehendaki yang bisa dan sudah mengadakan kontak dengan sumber energi melebihi nilai ambang batas tubuh atau susunan.
- Aman/selamat yaitu keadaan tidak ada peluang petaka (bebas dari bahaya)
RESIKO PADA LINGKUNGAN KERJA
Kemungkinan yang terjadi dalam kesibukan kerja manusia terkait dengan peluang terjadinya kecelakaan kerja. Setiap kecelakaan tidak terjadi demikian saja, namun terdapat aspek pemicunya. Jika aspek itu dapat kita kenali, maka kita dapat melakukan mencegah maupun penanggulangan terhad kecelakaan itu. Penyebabnya utama kecelakaan yaitu :
- Keadaan tidak aman (unsafe condition) Hal semacam ini terkait dengan mesin/alat kerja seperti mesin yang rusak maupun tidak berperan seperti harusnya. Diluar itu keadaan tidak aman dapat juga berbentuk keadaan lingkungan kerja yang kurang mensupport, seperti penerangan yang kurang, kondisi bising, kebersihan ataupun instalasi yang kurang baik. Keadaan tidak aman dapat juga disebabkan oleh cara/sistem produksi yang kurang baik. Hal semacam ini diliat dari system pengisian bahan kimia yang salah, pengangkutan beban dengan cara manal/memakai tenaga manusia.
- Aksi tidak aman (unsafe action) Aksi tidak aman ini lebih terkait pada personal pekerja, diantaranya : memakai perlengkapan yang kurang baik, sembrono dalam bekerja, tidak memakai alat pelindung diri seperti pakaian keselamatan dan sepatu safety ataupun menjalan suatu hal tanpa ada wewenang.
- Kekurangan system manajemen Kekurangan system manajemen ini kerapkali berkaitan dengan system prosedur kerja yg tidak terang maupun tidak ada standard yang bisa jadi referensi untuk pekerja dalam melakukan aktivitas kerja nya.
- Aspek Mekanis
- Aspek Fisik
- Aspek Kimia
- Aspek Biologi
- Aspek Ergonomi
POTENSI BAHAYA PADA KILANG MINYAK
Pada umumnya bahaya yang muncul pada kilang minyak terbagi dalam :
- Jenis Pekerjaan, berhubungan dengan bahaya mekanik dan bahan kimia
- Crude Oil, berhubungan dengan bahaya uap gas, cairan yang mudah meledak, keracunan sulfur.
- Cuaca, misalnya petir
- Info bahan singkat : Info singkat tentang type bahan, bentuk, manfaat dan bahaya-bahaya intinya. Dari info singkat dan label bahaya, dengan cara cepat dapat dipahami kehati-hatian dalam mengatasi bahan kimia itu.
- Sifat-sifat bahaya :
- LD-50 (lethal doses) : dosis yang menyebabkan fatal pada 50 % binatang percobaan mati.
- LC-50 (lethal concentration) : konsentrasi yang menyebabkan fatal pada 50 % binatang percobaan.
- IDLH (immediately dangerous to life and health) : pemaparan yang beresiko pada kehidupan dan kesehatan.
- Titik nyala : suhu paling rendah di mana uap zat dapat dinyalakan.
- Konsentrasi mudah terbakar : daerah konsentrasi uap gas yang bisa dinyalakan. Konsentrasi uap zat paling rendah yang masihlah dapat dibakar dimaksud LFL (low flammable limit) dan konsentrasi paling tinggi yang masihlah dapat dinyalakan dimaksud UFL (upper flammable limit). Karakter keringanan membakar bahan lain ditetapkan oleh kemampuan oksidasinya.
- Titik bakar : suhu di mana zat terbakar sendirinya.
3. Sifat-sifat fisika : Sifat-sifat fisika adalah beberapa aspek yang bisa memengaruhi karakter bahaya suatu bahan.
4. Keselamatan dan pengamanan : Diberikan beberapa langkah keselamatan dan pengamanan : 11
a. Perlakuan dan penyimpanan : usaha keselamatan yang dilakukan jika bekerja dengan atau menaruh bahan.
b. Tumpahan dan kebocoran : usaha pengamanan jika terjadi bahan tertumpah atau bocor.
c. Alat pelindung diri : pada pernapasan, muka, mata dan kulit sebagai usaha untuk kurangi keterpaan bahan.
d. Pertolongan pertama : karena penghirupan uap/gas, terserang mata dan kulit atau tertelan.
e. pemadaman api : alat pemadam api enteng yang bisa digunakan untuk memadamkan api yang belum terlalu besar dan cara penanggulangan jika telah jadi membesar.
5. Info lingkungan : Menerangkan bahaya pada lingkungan dan bagaimana mengatasi limbah atau buangan bhan kimia baik berbentuk padat, cair ataupun gas. Termasuk di dalamnya cara pemusnahan.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BAHAYA PADA KILANG MINYAK
a. Kurangi aspek kemungkinan kebakaran dari sumber, misalnya jalinan listrik. Mencegah ini harus diperlengkapi dengan perlengkapan pemadam kebakaran yang ideal.
b. Penanggulangan kedaruratan termasuk sarana komunikasi dan medis
c. Pengawasan kesehatan dan menjaga personal hygiene yang baik selain penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat, termasuk penyediaan sarana mencegah keracunan dan pengadaan pertolongan pernapasan.
d. Mematuhi peratran K3
e. Kursus K3 untuk semua pekerja sesuai sama bagian kerja dan product masing – masing, termasuk didalamnya emergency drill.
PERSEPSI TERHADAP K3
Setiap individu condong untuk lihat dan mengerti dunia dan lingkungan sekitarnya sesuai lewat cara pandang individu tersebut. Aksi dan reaksi individu itu berdasar pada persepsinya, bukanlah atas basic fakta obyektif. Persepsi pekerja pada K3 dapat berbentuk persepsi positif maupun persepsi negatif. Persepsi positif terjadi bila pekerja merasa kalau K3 dapat memberi kenyamanan, ketenangan, kesehatan dan keamanan. Sedang persepsi negatif terjadi karena program K3 tidak bisa memberi rasa nyaman, tenteram, tenang dan aman pada pekerja. Persepsi adalah suatu sistem untuk mengatur dan menginterpretasikan sensor info yang masuk dalam badan (Halonen dan Santrock, 1999) atau persepsi 14 adalah suatu rangkaian sistem inginalan, pengorganisasian dan pengartian stimulus yang ada dilingkungan (Sternberg, 1999). Berdasar pada kondisi itu, maka diperlukan suatu kontrol bahaya yang bisa mendeskripsikan bahaya dengan cara objektif untuk semua pekerja di kilang minyak. Pengontrolan bahaya ini mencakup aktivitas internal kilang minyak ataupun aktivitas eksternal/lapangan kilang minyak. Kontrol bahaya itu mencakup :
a. House keeping yang memadai
b. Penyediaan alat keselamatan dan alat pelindung diri (APD)
c. Perawatan mesin dan instalasi kilang minyak
d. Ventilasi
PENCEGAHAN KECELAKAAN Setelah lihat sistem yang terjadi disuatu kilanh minak dan potensi bahaya yang terjadi pada kilang minyak, maka keseluruhannya mencegah kecelakaan yang diperlukan yaitu :
- Ketentuan yang terkait dengan lingkungan hidup dan rencana industri
- Standarisasi, baik dalam perlakuan bahan baku industri, pengadaan alat pengamanan, ataupun dari hasil limbah yang dibuat agar tidak mengganggu kwalitas lingkungan
- Dilakukan kursus dan aksi persuasif untuk entrepreneur dan pekerja hingga diinginkan dapat lebih berhati – hati dalam melakukan pekerjaan terlebih yang memakai perlengkapan maupun bahan kimia yang bisa membahayakan sendiri ataupun lingkungan.