Tempat yang digunakan untuk kerjakan proyek bangunan yaitu tempat yang kemungkinan terjadinya terjadinya kecelakaan lebih tinggi. Dari mulai penggalian, lalu pemasangan konstruksi lalu pembuatan dinding dan atap, instalasi listrik dan pekerjaan yang lain semua miliki kemungkinan pada momen itu. Terjadinya kecelakaan ini bukan sekedar dapat menimpa tukang atau pekerja yang tengah melakukan tugasnya saja namun juga orang lain yang ingin lihat sistem pelaksanaan proyek itu.
Oleh karenanya manajemen pelaksanaan proyek bangunan harus membuat system keamanan yang baik dan prima. Salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk mencapati maksud ini yaitu lewat cara menempatkan beberapa sinyal keselamatan di beberapa tempat atau tempat yang dikira miliki kemungkinan tinggi dan miliki karakter yang agak spesfik. Misalnya gudang yang dipakai untuk menaruh bahan yang mudah terbakar, atau jalan yang terlalu licin dsb.
Manfaat sinyal keselamatan pada proyek bangunan ini yakni setiap kebanyakan orang terlebih yang tengah melakukan tugasnya ditempat itu atau pihak lain yang mendatanginya tahu prosedur yang perlu digerakkan untuk melindungi ketertiban dan mengindari terjadinya kecelakaan.
Beberapa maksud lain pada pemakaian sinyal keselamatan yang lebih khusus lagi misalnya yaitu agar semua pekerja ingin memakai peralatan kerja yang baik dan komplit seperti helm, sepatu safety dan baju khusus dsb. Lalu pegawai atau tukang yang ketika bekerja harus memakai perlengkapan mesin, harus ingin ikuti prosedur pemakaian meskin itu.
Lalu bila ada tukang atau orang lain misalnya pengawas atau mandor yang ada di sekitar tempat pelaksanaan proyek bila ada sinyal tanda tertentu juga tahu dan ikuti ketentuan itu. Misalnya saat masuk daerah itu dilarang merokok sebab banyak bahan kimia yang ada di sekitar termpat itu. Atau ada sinyal keamaan lain, misalnya pentunjuk harus selalu berada di tepi jalan sebab banyak kendaraan berat yang melintas di lokasi itu.
Demikian juga bila di bagian atas dari suatu proyek ada pekerja yang tengah melakukan pekerjaan berat, maka harus di beri sinyal peringatan atau rambu tidak bisa melewati daerah itu atau harus memakai helm pengaman. Sinyal larangan tidak bisa melewati di suatu tempat dapat juga dipasang pada tempat yang terlalu licin, banyak lubang galian dsb. Hingga hanya orang tertentu yang miliki kebutuhan saja yang bisa masuk ke ruang itu.
Perlu di ketahui, beberapa aspek yang seringkali menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja di proyek bangunan diantaranya yaitu selenggarakanya pegawai yg tidak memahami prosedur proses kerja dan tidak tahu bagaimana caranya memakai perlengkapan kerja yang benar dan aman. Diluar itu mereka juga tidak paham kalau ada halangan atau alat dan benda lain di sekelilingnya yang dapat membahayakan diri mereka.
Diluar itu ada lokasi-lokasi yg tidak bisa dilintasi, namun dengan alasan kepraktisan mereka tetaplah nekad melalui daerah itu. Misalnya saja dibagian atas tengah ada pekerja yang ketika itu tengah menempatkan atau membawa suatu alat atau komponen berat misalnya batu bata dan palu besar ataupun yang lain.
Walau tukang itu telah membawanya dengan hati-hati namun masih tetap saja ada peluang benda itu jatuh. Disamping itu pada saat yang berbarengan ada tukang lain yang melalui ditempat itu walau telah ada larangan. Maka mengakibatkan dapat disangka, dia kejatuhan benda atau alat itu dan menyebabkan efek yang fatal.
Agar sinyal keselamatan kerja ini dapat menggerakkan manfaatnya dengan baik, maka harus di buat dengan rencana yang mudah dipahami oleh orang lain. Tempat pemasangannya harus juga berada ditempat yang strategis agar kebanyakan orang dan tukang dapat memandangnya dengan terang. Ukurannya harus juga besar hingga dapat diliat dari jarak yang cukup jauh dan warnanya di buat mencolok.
Oleh karenanya manajemen pelaksanaan proyek bangunan harus membuat system keamanan yang baik dan prima. Salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk mencapati maksud ini yaitu lewat cara menempatkan beberapa sinyal keselamatan di beberapa tempat atau tempat yang dikira miliki kemungkinan tinggi dan miliki karakter yang agak spesfik. Misalnya gudang yang dipakai untuk menaruh bahan yang mudah terbakar, atau jalan yang terlalu licin dsb.
Manfaat sinyal keselamatan pada proyek bangunan ini yakni setiap kebanyakan orang terlebih yang tengah melakukan tugasnya ditempat itu atau pihak lain yang mendatanginya tahu prosedur yang perlu digerakkan untuk melindungi ketertiban dan mengindari terjadinya kecelakaan.
Beberapa maksud lain pada pemakaian sinyal keselamatan yang lebih khusus lagi misalnya yaitu agar semua pekerja ingin memakai peralatan kerja yang baik dan komplit seperti helm, sepatu safety dan baju khusus dsb. Lalu pegawai atau tukang yang ketika bekerja harus memakai perlengkapan mesin, harus ingin ikuti prosedur pemakaian meskin itu.
Lalu bila ada tukang atau orang lain misalnya pengawas atau mandor yang ada di sekitar tempat pelaksanaan proyek bila ada sinyal tanda tertentu juga tahu dan ikuti ketentuan itu. Misalnya saat masuk daerah itu dilarang merokok sebab banyak bahan kimia yang ada di sekitar termpat itu. Atau ada sinyal keamaan lain, misalnya pentunjuk harus selalu berada di tepi jalan sebab banyak kendaraan berat yang melintas di lokasi itu.
Demikian juga bila di bagian atas dari suatu proyek ada pekerja yang tengah melakukan pekerjaan berat, maka harus di beri sinyal peringatan atau rambu tidak bisa melewati daerah itu atau harus memakai helm pengaman. Sinyal larangan tidak bisa melewati di suatu tempat dapat juga dipasang pada tempat yang terlalu licin, banyak lubang galian dsb. Hingga hanya orang tertentu yang miliki kebutuhan saja yang bisa masuk ke ruang itu.
Perlu di ketahui, beberapa aspek yang seringkali menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja di proyek bangunan diantaranya yaitu selenggarakanya pegawai yg tidak memahami prosedur proses kerja dan tidak tahu bagaimana caranya memakai perlengkapan kerja yang benar dan aman. Diluar itu mereka juga tidak paham kalau ada halangan atau alat dan benda lain di sekelilingnya yang dapat membahayakan diri mereka.
Diluar itu ada lokasi-lokasi yg tidak bisa dilintasi, namun dengan alasan kepraktisan mereka tetaplah nekad melalui daerah itu. Misalnya saja dibagian atas tengah ada pekerja yang ketika itu tengah menempatkan atau membawa suatu alat atau komponen berat misalnya batu bata dan palu besar ataupun yang lain.
Walau tukang itu telah membawanya dengan hati-hati namun masih tetap saja ada peluang benda itu jatuh. Disamping itu pada saat yang berbarengan ada tukang lain yang melalui ditempat itu walau telah ada larangan. Maka mengakibatkan dapat disangka, dia kejatuhan benda atau alat itu dan menyebabkan efek yang fatal.
Agar sinyal keselamatan kerja ini dapat menggerakkan manfaatnya dengan baik, maka harus di buat dengan rencana yang mudah dipahami oleh orang lain. Tempat pemasangannya harus juga berada ditempat yang strategis agar kebanyakan orang dan tukang dapat memandangnya dengan terang. Ukurannya harus juga besar hingga dapat diliat dari jarak yang cukup jauh dan warnanya di buat mencolok.